Tuesday, August 24, 2010

lagi sibuk-sibuknya..

duh akhir-akhir ini lagi sibuk bangeut..
kerjaan gak beres-beres..
dan waktu istirahat kurang..
ada ide tapi gak pernah di tulis..
saking sibuknya..
heump..
muga bisa cepet-cepet posting lagi deh..
:D

Wednesday, August 11, 2010

Bandel Sich, Ya terima Resiko deh!!


Ada seorang anak kecil bernam Rara, umurnya 10 tahun. Dia cantik memiliki rambut yang ikal, dia memiliki kulit putih, dan dia termasuk tinggi diantara teman-temannya. Dia anak yang tomboy, temannya kebanyakan laki-laki berbeda dengan kakanya. Dia punya seorang kaka 2 tahun lebih tua darinya. Kakanya sangat feminine tentu berbalik 180 derajat dengan Rara.

Suatu hari di bulan suci Ramadhan Rara pergi ke masjid untuk mendengarkan ceramah subuh yang merupakan tugas dari sekolahnya. Dia pergi dengan membawa pinsil dan buku ceramah yang sekolah kasih untuk dia isi. Di luar rumah sehabis sholat subuh terdengar teman-teman Rara sudah menjemputnya untuk pergi bersama mereka ke masjid sama-sama.


“mamah, Rara pergi dulu yah.”

“Rara jangan main petasan, dan selesai mencatat dan menandatangani bukunya langsung pulang jangan main dulu!’

“iiah mamahku, Assalamualaikum.”


Setelah Rara pamit, dia langsung berangkat ke masjid dan mendengarkan ceramah dengan hanya mengobrol. Akhirnya ceramah selesai, dan ketika Rara akan pulang dia di panggil oleh temanya bernama Intan. Teman-teman Rara berhenti dan mengurungkan niat untuk pulang. Saat Rara akan pulang dia ditantang temannya untuk balapan naik scooter sampai ujung gang. Rara yang sangat berambisi untuk menang dia sangat tidak hati-hati. Dia jatuh dari scooter yang dia naiki. Temannya tertawa karna rara yang sangat jago naik scooter harus tersujud jatuh dari scooternya.

Saat Rara akan pulang dia melihat kakinya yang sekarang berlumuran darah. Saat itu dia sangat takut untuk pulang. Dia teringat kata ibunya agar tidak main dulu. Dia bersihkan kakinya tapi darah segar terus mengalir keluar dari kaki mungilnya. Ntahlah meski badan rara lebih besar dari teman-temannya tapi kaki rara lebih kecil dari teman-temannya. Rara sangat ketakutan. Teman-temannyapun ikut panic karna Rara tidak mau pulang. Waktu sudah menunjukan pukul 10. Seharusnya Rara sudah pulang kerumah dari jam 6.30. semua panik tapi datanglah kaka rara yang sendari tadi mencarinya kesana-kemari karna ibu Rara sudah khawatir. Rara bersembunyi di kamar mandi temannya dan tak mau keluar. Tapi teman-teman memaksa dia agar pulang karena hari sudah siang.

Dia pulang dengan kaki ditutup plester. Tapi darah merembes keluar plesternya. Darah terus keluar, dan Rara panik sendiri. Saat sampai rumah, Rara tidak mau menonton televisi. Dia bersembunyi di balik selimut tempat tidurnya sambil menahan nyeri. Ibunya yang menyadari sikap Rara menengok ke kamar dan berbincang-bincang dengan Rara.


“Ada apa Rara, sedang ada masalah?”

“Enggak mah, Rara hanya ngantuk.” Rara tak berani menatap ibunya, dan semua tubuhnya dia sembunyikan di balik selimut.

“Tadi Rara kemana? Kenapa pergi gak bilang sama mamah?”

“Tadi tanggung mah mau pulangnya. Mah Rara mau tidur mamah bisa tinggalin Rara sendiri?”

“Okeh klu Rara ngantuk, Klu gak udah bangun nanti cerita sama mamah yah Rara kemana ajah dari pagi.”

“iiah mamah.”


Ibu Rarapun pergi, dan karna Rara sudah merasa aman dia keluar dari balik selimutnya dan memeriksa kakinya yang sendari tadi terus berdenyut. ‘oh Tuhan, kenapa darahnya tak mau berhenti’ dia panik. Dia bersihkan lagi kakinya dengan air dan kapas. Yang ada di kamar. Dia lemas hingga akhirnya dia pingsan karna darah tak berhenti dari kakinya.

Ketika dia sadar dia sudah berada di rumah sakit dengan kaki yang di balur oleh perban. Dia takut berbicara pada orang tuanya. Tapi ibu dengan ketenangannya mampu membuat dia membicarakan kejadian yang dari tadi dia sembunyikan.

Hari itu merupakan pelajaran terbesar dalam hidup Rara, dia tak ingin lagi berbohong dan tak mendengarkan kata Orang tuanya. Dan Rara berjanji akan berbicara apapun kesulitan yang sedang ada di depan matanya.

Jeritan Hati

Kini hati ini berlumuran darah. Tak ada yag menyelamatkannya. Aku sedih memang tapi aku tertawa. Tertawa agar semua orang tak tahu betapa perihnya hati ini. Betapa sakitnya apa yang sebenarnya terjadi. Ketika kita tak sanggup lagi bertopang pada diri sendiri dan tak ada teman yang menemani lalu kita akan menyerah? Tidak sayang. Hidup memang terkadang pahit tapi bukankan kita juga pernah merasakan manisnya hidup ini? Lalu apa kita kan menyerah hanya karna kita baru mengalami hal pahit? Lalu kemana tegar yang selalu ibu ajarkan? Kemana ikhlas yang seharusnya bisa menerima semua kondisi kita? dan kemana keceriaan yang selalu menjadi ciri khas hidup kita? manusia lucu memang ketika dia dengan mudah berkoar pada kawan, lawan, saudara, dan orang banyak tapi lihat. Lihat ketika dia mengadili dirinya sendiri. Apa kau pernah meliahat semangatnya yang dulu membara? Apa kau melihat tatapan menghujam kepada orang lain? Itu lah manusia tak kan mampu mengadili dirinya sendiri meski dia tahu bahwa dia yang salah.

Tuesday, August 10, 2010

Ramadhan Comes..


Tak terasa kita bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan..
mohon maaf lahir dan batin yah..
kita bersihkan hati dan saling memaafkan..
maafin semua kesalahan ocy yang pernah bikin kesel dan marah..
yang khusyu yah ngejalanin bulan suci Ramadhan kali ini..
karna belum tentu kita kan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan tahun depan..
takkan ada yang bisa jamin..

panjang lebar da intinya mah ocy minta keikhlasannya ajah buad maafin semua kesalahan ocy dan keluarga..
^.^

Monday, August 9, 2010

Belum Ada Judul












Ku biarkan hati ini melebur kedalam semuanya..

Biarkan dunia kembali lagi dengan indahnya..

Meski tanpa dia di sisi ku..

Kini aku bisa berdiri meski sangat rentan untuk jatuh..

Semakin tinggi aku mendaki semakin kencang pula angin yang menerpa tubuhku..

Tapi aku tak ingin melawannya..

Aku takkan melawannya..

Ku biarkan semua melebur..

Tak melawan semua kehendakmu..

Karna ku yakin inilah yang terbaik untukku..

Aku yakin, aku percaya semua akan indah pada waktunya..

Ulat tak selamanya menggelikan dan tak cantik..

Karna ulat kan berubah jadi kupu-kupu..

Dan kupu-kupu kan terbang dengan indah..

Membuat iri kepada semua yang melihatnya..

Kasih Ibu Sepanjang Masa..


Seperti biasa aku balik dari kantor naik busway. Di busway dengan segala kepenatannya menyajikan pemandangan yang bisa aku nikmati sebelum sampai kost. Busway kali ini tak teralu penuh. Aku kurang enak badan malam ini. Kepalaku sakit lagi yah seperti biasa penyakitku sedang kambuh. Saat di busway aku tertarik dengan keributan di depanku. Ada seorang ibu paruh baya sedang berdiri karna tak dapat tempat duduk. Lalu seorang pria yang tentunya masih muda menawarkan tempat duduknya kepada ibu itu. Aku melihatnya ibu itu membawa barang sangat banyak di tangannya sulit untuk dia berpegangan ke atas tempat biasa orang-orang berpegangan bila naik busway. Saat ibu itu di tawari tempat duduk ibu itu malah menyuruh anaknya yang duduk. Tapi bapak-bapak di sebelah ibu itu menyuruh agar ibu itu yang duduk. Aku lihat anaknya seorang perempuan dan dia tidak membawa barang seperti ibunya. Kenapa pula anak itu tak membawakan barang ibu itu. tapi dengan kasih seorang ibu dia rela memberikan anaknya tempat duduk meski sebenarnya dia yang membutuhkannya.

Dari kejadian itu aku langsung teringat ibuku. Beliaupun sama seperti ibu itu. Tak pernah memperdulikan keinginan dan kebutuhannya. Beliau selalu memberikan apa yang anaknya butuhkan. Ibu adalah sosok yang sangat dipuja dalam hidupku. Aku tak ingin beliau tersakiti. Karna beliau adalah sosok yang sangat sempurna untuk hidupku. Beliau korbankan semuanya hanya untuk kebahagiaan anak-anaknya. Aku bangga pada ibuku dengan semua yang ia punya.

Kepedihanku..


Pedih sekarang ku rasa..

Aku harus tersenyum dilingkunganku..

Tapi tuhan kau tahu hati ini menjerit..

Tuhan tak perlu kau mudahkan hidupku bila kau ingin membuat aku menjadi seorang yang kuat.

Cukup berikan kesabaran hati ini..

Bantu aku untuk melalui semua cobaanmu Tuhan..

Kini ku terjebak di dalam lubang terperosok semakin dalam dan aku tak bisa dengan mudah keluar dari lubang ini..

Lubang gelap, pengap, dan penuh duri ini..

Tuesday, August 3, 2010

dah lama gak ngepost..

dah lama gak ngepost..
akhir-akhir ini sibuk..
lagian cerpennya belum jadi..
ngepostnya nanti dulu ajah yah..
:D